Disebuah forum online sedang hangat ibu-ibu berdiskusi mengenai sikap yang terbaik ketika menghadapi anak-anak yang senang corat-coret di dinding.
Hehe..gemes-gemes gimanaa gitu ya kalo lihat si kecil mulai memperluas wilayah eksplorasinya, tidak cukup dengan kertas bekas, buku mewarnai, ia juga tertarik dengan dinding. Selembar kertas tak cukup untuk menuangkan dunianya :)
Alhamdulillah anak-anak di rumah sudah mengerti. Mengerti kalau ummi-abi memperbolehkan corat-coret di dinding :P Tapi berhubung di seisi rumah sudah terlalu lama dipenuhi gambar abstrak mereka, tergoda juga untuk mengecat dinding. Akan butuh proses untuk mengalihkan kebiasaan mereka. Oia, fyi, 'mereka' itu terdiri dari : Umar (7,7) Hamzah (6,5) Syifa (3) dan Fatih (1,2) Bukan hanya para balita saja, kakak Umar & Aa Hamzah pun masih penasaran kalau ada dinding yang masih bersih :D
Terhadap perilaku anak yang gemar mencorat-coret, menurut psikolog Dr. Juke R. Siregar, Mpd., menyarankan agar tidak perlu dilarang-larang. “Selain akan membantu mengembangkan kemampuan motoriknya, juga bisa mengasah kreativitas anak,” katanya.
Menurut Juke,
jika Anda tak ingin si kecil mencorat-coret sembarangan (misalnya di
dinding, sofa, gorden, dll), maka sediakanlah ruang khusus untuknya. Misalnya,
satu kamar/ruangan yang memang Anda ‘sediakan’ untuk si kecil mencorat-coret.
Nah, untuk melindungi cat-nya, Anda bisa melapisi dinding dengan kertas
putih/kain putih setinggi jangkauan anak.
Jangan lupa, untuk membuat
‘kesepakatan’ dengan si kecil. Misalnya, “Sayang, kamu boleh menggambar dan
menulis, tapi hanya di ruangan ini saja ya. Nanti, setiap malam, mama akan
lihat hasil tulisan dan gambaran kamu…”. Dengan demikian, selain telah
memfasilitasinya ruangan khusus untuk mencorat-coret, Anda pun telah melatih
kedisiplinan pada buah hati tercinta. Tetapi, jika tidak ada ‘ruangan khusus’
yang tersedia, maka sediakan saja kertas putih/kertas gambar, dan taruhlah di
tempat yang Anda dan si kecil sepakati, misalnya di rak terbawah pada ruang
baca/ruang keluarga—agar ketinggiannya terjangkau si kecil. Jadi, kapanpun ia
tetap dapat menulis/menggambar. Tapi perhatikanlah alat-alat tulis yang Anda
sediakan. Pastikan, spidol/crayon-nya tidak mengandung zat yang berbahaya. (kancilku.com)
- - -
Nah, Warung Ummi punya salah satu solusinya nih, kreatifitas & masa eksplorasi anak-anak tersalurkan, dan ayah-bunda tidak khawatir dengan coretan mereka.
Stay tune :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar